Ini Strategi Disnaker Wonogiri Tekan Angka Pengangguran

By Admin

nusakini.com--Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri mengambil sejumlah langkah strategis untuk terus menekan angka pengangguran. Salah satu wujud konkret dari langkah tersebut adalah menyasar jepang sebagai pasar tenaga kerja Wonogiri di tahun 2017 ini. 

Untuk itu, Disnaker Wonogiri merangkul Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK di Wonogiri. BKK SMK diminta untuk mempersiapkan siswa tingkat akhir yang berkeinginan untuk untuk bekerja di Jepang. 

Menurut Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, perusahaan Jepang tidak membatasi jumlah tenaga kerja yang mereka terima. “Kalau semua pelamar memenuhi kualifikasi, ya semua mereka terima. Bagi TKI yang sudah habis masa kontrak kerjanya di salah satu perusahaan di Jepang, bisa direkomendasikan untuk bekerja di cabang perusahaan tersebut di Indonesia. Namun dengan catatan perusahaan tersebut memiliki pabrik di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Menurut Ristanti, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Jepang mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan di negara-negara Asia lainnya. Rata-rata tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Jepang mendapatkan Rp 8 juta per bulan. “Kalau lembur bisa sampai Rp14 juta per bulan,” ujarnya. 

Ia menambahkan, pihaknya akan segera mensosialisasikan hal tersebut kepada BKK SMK Wonogiri dalam waktu dekat ini. “Terutama soal fisik. Mereka [siswa] tidak boleh bertato, bertindik, atau merokok. Lalu Matematika dasarnya harus diperkuat. Setelah lulus, mereka bisa mendaftar pelatihan bahasa Jepang di LPK swasta atau BLKLN [Balai Latihan Kerja Luar Negeri] di Semarang. Kalau fisik, matematika dasar, dan bahasa sudah baik, pasti nanti saat mengerjakan tes masuk perusahaan lebih mudah,” pungkasnya. (p/ab)